Kaidah Penulisan Hamzah Mutawassithoh (Hamzah di Tengah kata)
Hamzah Mutawassithoh
Hamzah Mutawassithoh adalah hamzah yang terletak setelah huruf pertama dan sebelum huruf terakhir dalam suatu kalimah (kata).
Untuk mengetahui di mana penulisan hamzah di tengah kata, kita lihat dulu harakat hamzahnya dan juga harakat huruf sebelumnya, dan hamzah di tulis di atas huruf berdasarkan harakat yang paling kuat. Perhatikan Contoh berikut.
Untuk mengetahui di mana penulisan hamzah di tengah kata, kita lihat dulu harakat hamzahnya dan juga harakat huruf sebelumnya, dan hamzah di tulis di atas huruf berdasarkan harakat yang paling kuat. Perhatikan Contoh berikut.
Hamzah ditulis di atas huruf:
|
Harakat yang paling kuat
|
Harakat huruf sebelumnya
|
Harakat hamzah
|
Kata
|
Alif
|
الفتحة
|
الفتحة
|
السكون
|
رَأْسٌ
|
Ya’
|
الكسرة
|
الفتحة
|
الكسرة
|
رَئِيْس
|
Wawu
|
الضمة
|
الضمة
|
الفتحة
|
سُؤَالٌ
|
Urutan harakat yang paling kuat dalam kaidah penulisan hamzah mutawassithoh yaitu:
- Kasrah: Harakat yang paling kuat
- Dommah: Lebih kuat dari fathah dan sukun
- Fathah: Lebih kuat daripada sukun
- Sukun: harakat paling lemah.
- Hamzah ditulis di atas ya’ (ي) jika:
- Hamzah berharakat kasrah
- Hamzah berharakat dhammah dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
- Hamzah berharakat fathah dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
- Hamzah berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
- Hamzah berharakat fathah dan huruf sebelumnya berharakat sukun.
- Hamzah ditulis di atas wawu (و) jika:
- Hamzah berharakat dhammah dan huruf sebelumnya berharakat fathah.
- Hamzah berharakat dhammah dan huruf sebelumnya berharakat dhammah.
- Hamzah berharakat dhammah dan huruf sebelumnya berharakat sukun.
- Hamzah berharakat fathah dan huruf sebelumnya berharakat dhammah.
- Hamzah berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat dhammah.
- Hamzah ditulis di atas alif (ا) jika:
- Hamzah berharakat fathah dan huruf sebelumnya berharakat sukun.
- Hamzah berharakat fathah dan huruf sebelumnya berharakat fathah.
- Hamzah berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah.
Untuk memudahkan memahami kaidah penulisan hamzah mutawassithoh di atas, perhatikan contoh dalam tabel berikut.
Alhamdulillah, syukron katsiron 🙏
BalasHapus